Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari (01/06) berakhir lemah, terpicu penguatan dollar AS.
Indeks Dollar AS berakhir naik 0,20 persen terhadap sekeranjang mata uang dunia terpicu masih menguatnya kenaikan suku bunga AS bulan Juni ini.
Kenaikan nilai tukar dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaannya ikutan tergerus melemah.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Juli 2016 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melemah sebesar -0,03 sen atau setara dengan -0,17 persen pada posisi 17,49 sen per pon.
Sekalipun turun, harga gula masih naik 7,17 persen terpicu gangguan produksi di negara-negara produsen gula dan pelemahan dollar AS.
Lihat : Harga Gula ICE 31 Mei Kemungkinan Turun Dengan Potensi Dollar AS Menguat
Namun sentimen bullish masih membayangi, dengan adanya kekhawatiran atas cuaca kering berkepanjangan di produsen nomor 2 dunia India untuk penurunan dalam produksi di 2016/17.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi gangguan produksi gula.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 18,00 sen dan 18,50 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 17,00 sen dan 16,50 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang