Mengamati pergerakan kurs euro pada perdagangan forex sesi Asia hari Jumat (10/06), masih menunjukkan pergerakan yang bearish melawan semua rival utamanya termasuk dollar AS. Sentimen yang mendorong kurs euro terkoreksi masih seputar referendum di Inggris tanggal 23 Juni untuk memilih apakah Inggris tinggalkan Uni Eropa atau tetap.
Pilihan Brexit dalam referendum tersebut sangat mengkhawatirkan pasar keuangan kawasan Eropa, dan dipastikan nilai valas kawasan Eropa akan terjun bebas jika terjadi Brexit. Namun sesi Eropa kondisi ini dihiraukan pasar jika data-data ekonomi yang dirilis menggembirakan seperti data produksi industri negera-negara anggota Euro.
Pergerakan kurs euro di sesi Asia (03:40:35 GMT) bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya pada 1.1317 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro turun 20 pips atau 0,2% dan nilai bergulir berada pada 1.1297.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat naik ke kisaran 1.1344-1.1383 jika koreksi pair terkini tidak tembus kisaran 1.1247.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang