Mengamati pergerakan saham PT. HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang baru sepekan terakhir lakukan pemecahan saham atau stock split dari 1 saham menjadi 25 saham, gagal mempertahankan penguatan yang terbentuk pekan lalu setelah anjlok ke posisi terendah sejak Januari 2016. Sehari setelah lakukan stock split saham terjun bebas dihajar oleh investornya.
Namun pelemahan hanya terjadi satu hari setelah kemudian berhasil rally selama 3 hari berturut, dan masuki sesi terakhir perdagangan hari Rabu (22/6) saham HMSP masih bergerak di zone merah masuki hari kedua berturut. Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal masih berpotensi terjadi penguatan.
Tanggal 14 Juni lalu HMSP resmi memecah nilai sahamnya sehingga volume saham yang dimiliki sebesar 116,31 juta lembar dari 4,65 juta posisi sebelumnya. Sebelum pecah saham, nominal saham per lembarnya sebesar Rp100 namun kini hanya Rp4 per lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham HMSP perdagangan sebelumnya bearish kuat dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak konsolidasi di area tengahnya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar didukung oleh +DI yang juga bergerak datar yang menunjukan pergerakan HMSP rawan koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 3710 hingga target resistance di level 3780.
H Bara/VMN/VB/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens