Jelang akhir perdagangan saham hari Rabu (22/6) pergerakan saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) anjlok parah hingga turun 4 persen lebih dari perdagangan sebelumnya, pelemahan sebagian besar dipicu profit taking investor lokal. Mengenal pergerakan saham KRAS secara teknikal masih bergerak bullish, namun secara fundamental kinerja keuangan perseroan cukup membatasi gerak saham.
KRAS yang mengalami pembengkakan kerugian pada 3 bulan pertama tahun 2016, sedang membutuhkan banyak modal untuk melakukan ekspansinya. Belum lama perseroan melakukan pinjaman kepada salah satu bank di Jerman untuk membangun pabrik Hot Strip Mill 2 (baja hitam pipih) senilai Rp3,4 triliun.
Selain itu perusahaan yang sudah lama merencanakan membangun pembangkit listrik mengajukan bantuan dari pemerintah berupa PMN sebesar Rp2,4 triliun untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 1×150 megawatt (mw) yang diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp4 triliun. Jika PMN yang diajukan disetujui, perseroan masih butuh dana sekitar Rp1triliun yang rencana akan dipinjam dari perbankan lagi.
Lihat: Kinerja Parah Keuangan KRAS Q1 2016
Diawal perdagangan saham KRAS dibuka flat di posisi 675 dan jelang penutupan saham anjlok parah dengan volume perdagangan saham mencapai 373 ribu lot saham. Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham KRAS perdagangan sebelumnya bergerak dengan indikator MA masih bergerak naik dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara itu indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI juga turun, menunjukan pergerakan KRAS melemah. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, rekomendasi trading selanjutnya pada target resistance di level 680 dan level support di 645.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens



