Harga timah di bursa Malaysia menguat pada perdagangan Rabu (13/07). Kenaikan harga timah terdukung penguatan bursa global.
Bursa Saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan hari Selasa di AS terdukung berbagai sentimen positif dengan lonjakan minyak mentah, meredanya kekhawatiran Brexit dan rencana Jepang memberikan stimulus ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 120,74 poin lebih tinggi, atau 0,66 persen, di 18,347.67. Indeks S & P 500 naik 14,98 poin, atau 0,70 persen, menjadi ditutup pada 2,152.14. Indeks Nasdaq naik 34,18 poin, atau 0,69 persen, menjadi berakhir pada 5,022.82.
Lihat : Bursa Wall Street Berakhir Naik Terangkat Sentimen Positif
Pasar Saham zona Eropa ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa dengan meredanya ketidakpastian atas politik U.K. dengan penunjukan perdana menteri baru Inggris Raya.
Indeks Pan-European Stoxx 600 ditutup sekitar 1,2 persen lebih tinggi, dengan sebagian besar sektor di wilayah positif.
Lihat : Bursa Eropa Berakhir Naik Terbantu Penunjukan Theresa May Sebagai PM Inggris
Sementara itu bursa Asia pagi ini juga dibuka naik. Semua indeks utama kawasan Asia berada di zona hijau.
Kenaikan bursa global memicu sentimen positif permintaan komoditas timah.
Lihat : Harga Timah 12 Juli Tertekan Pelemahan Permintaan Tiongkok
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami kenaikan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 17.990 dollar per ton, naik sebesar 190 dollar atau 1,1 persen dari penutupan sebelumnya pada 17.800.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas dengan potensi penguatan bursa global. Namun perlu dicermati pergerakan dollar AS yang jika terus mnguat akan dapat menekan harga timah. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 18.200 dollar dan 18.400 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 17.800 dollar dan 17.600 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
