Harga Emas jatuh ke posisi terendah dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Kamis dinihari tadi terpicu penguatan bursa Wall Street dan Eropa dan penguatan dolar AS yang mencapai tertinggi empat bulan menyusul data ekonomi yang kuat AS, yang meningkatkan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku sebelum akhir tahun.
Harga emas spot pada awalnya sempat turun sebanyak 1,4 persen menjadi $ 1,313.20 per ons sebelum berakhir turun 1,09 persen pada $ 1.317,17 per ons.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun 1,07 persen pada $ 1,318.10 per ons. Emas berjangka ditutup pada $ 1.319,30 per ons.
Dolar AS mencapai level tertinggi selama empat bulan, masih diuntungkan dari data pada Selasa menunjukkan pembangunan perumahan AS melonjak lebih dari yang diharapkan pada bulan Juni, yang mendukung kekuatan dalam ekonomi AS.
Logam mulia ini juga terseret lebih rendah dengan menguatnya bursa saham Eropa dan AS , yang meningkatkan selera investor terhadap risiko.
Dana Moneter Internasional, namun, memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk dua tahun ke depan, Selasa, mengutip ketidakpastian atas keluar Inggris dari Uni Eropa.
Investor saat ini menunggu hasil pertemuan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis.
Harga emas naik $ 100 dalam dua minggu dengan keluarnta Inggris dari Uni Eropa, karena investor khawatir dan mulai memasukkan uang mereka ke aset safe haven, sebelum jatuh kembali.
Perak spot jatuh 1,98 persen menjadi $ 19,50 per ons. Platinum spot turun 0,37 persen pada $ 1085 ons, sementara paladium, yang menyentuh 8,5 bulan tinggi pada Selasa, naik 2,38 persen pada $ 671,60 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah dengan potensi penguatan bursa global dan dollar AS. Harga emas diperkirakan menembus kisaran Support $ 1,315-$ 1,313, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 1,319-$ 1,321.
Freddy/ VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang