Penjualan Eceran Indonesia Juni Naik Tertinggi 1 Tahun

488

Penjualan eceran di Indonesia meningkat 15,90 persen pada Juni 2016 dibanding bulan yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan penjualan eceran ini merupakan tertinggi dalam 1 tahun ini. Demikian rilis yang disampaikan Bank Indonesia, Selasa (09/08).

Seperti yang dijelaskan Bank Indonesia dalam website BI, dinyatakan bahwa Survei Penjualan Eceran Juni 2016 mengindikasikan bahwa secara tahunan penjualan eceran mengalami peningkatan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2016 yang tumbuh 15,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 13,6% (yoy) pada Mei 2016.

indonesia-retail-sales-annual (6)

Peningkatan penjualan eceran terjadi baik dalam kelompok makanan maupun kelompok non-makanan. Untuk penjualan makanan meningkat 15,1% (yoy) dibandingkan 11,6% (yoy) di bulan sebelumnya.

Untuk non makanan, pertumbuhan penjualan tertinggi terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi (28,9%, yoy), terutama didorong oleh penjualan produk elektronik (audio/video).

Peningkatan pertumbuhan juga terjadi pada penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, yang didorong oleh meningkatnya produk penjualan mainan anak sejalan dengan liburan sekolah.

Peningkatan penjualan eceran ini dipengaruhi oleh meningkatnya konsumsi masyarakat selama bulan puasa Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri.

Pada Juli 2016, penjualan eceran diperkirakan tumbuh melambat. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan IPR Juli 2016 yang sebesar 2,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya (15,9%, yoy).

Perlambatan penjualan terutama terjadi pada jenis kelompok barang lainnya yang tumbuh -28.7% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan Juni 2016 (5,6%, yoy), terutama disebabkan oleh penurunan penjualan sandang. Perlambatan pertumbuhan penjualan tersebut sejalan dengan mulai normalnya konsumsi masyarakat setelah mencapai puncaknya di bulan Ramadhan.

Survei juga mengindikasikan bahwa tekanan kenaikan harga pada September 2016 diperkirakan melambat. Indikasi ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 128,8, lebih rendah dari 139,7 pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang (Desember 2016) diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, tercermin dari IEH 6 bulan mendatang sebesar 133,3 lebih tinggi dibandingkan 132,2 pada bulan sebelumnya.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here