Kurs euro yang sempat melaju sejak awal perdagangan sesi Asia melanjutkan penguatannya terhadap banyak rival perdagangan awal pekan termasuk dollar AS, berbalik arah ke zona merah merespon data ekonomi mixed yang kurang mengesankan.
2 data ekonomi yang dirilis setelah pasar Eropa dibuka yaitu data neraca perdagangan luar negeri Jerman bulan Juni yang alami penurunan surplus dari periode bulan sebelumnya. Demikian juga data neraca anggaran pemerintah Perancis yang masih defisit menimbulkan kekhawatiran baru kondisi ekonomi negara Euro pasca Brexit.
Pergerakan kurs euro di sesi Eropa (11:00:35 GMT) sedang bergerak lemah terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada 1.1087 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Euro alami penurunan 5 pips dan nilai bergulir berada pada 1.1082.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga penutupan perdagangan sesi Amerika yang berakhir besok pagi, analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair EURUSD dapat naik ke kisaran 1.1099 – 1.1115 jika koreksi pair tidak sampai kisaran 1.1070.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang