Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Senin (15/08), indeks Nikkei ditutup turun 50,36 poin, atau 0,3 persen, di 16,869.56. Pelemahan bursa Tokyo tertekan pelemahan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.
Lihat : Indeks Nikkei 15 Agustus Dibuka Turun Tertekan Pelemahan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Jepang terhenti pada bulan April-Juni setelah ekspansi pada kuartal sebelumnya karena ekspor dan belanja modal yang lemah, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin (15/08), menggarisbawahi rapuhnya pemulihan ekonomi negara tersebut.
Negara ekonomi ketiga terbesar di dunia ini secara tahunan tumbuh 0,2 persen pada kuartal kedua, kurang dari perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 0,7 persen, data Kantor Kabinet menunjukkan pada hari Senin.
Lihat : Pertumbuhan Ekonomi Jepang Q2 Stagnan
Juga meredam sentimen di Jepang, dengan penguatan yen, diperdagangkan pada 101,07 terhadap dolar pada 3:13 HK / SIN. Mata uang Jepang diperdagangkan setinggi 101,02 di awal sesi, dibandingkan dengan tingkat dekat 102.0 Jumat.
Pada akhir perdaganga, saham-saham eksportir mixed. Saham Toyota Motor jatuh 0,2 persen, saham Honda Motor naik 0,5 persen dan saham Panasonic turun 0,8 persen.
Saham Sharp melonjak sebanyak 17 persen setelah perusahaan mengatakan bahwa Taiwan Foxconn telah menyelesaikan pengambilalihan perusahaan tersebut.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -20,00 poin atau -0,12% pada 16,850, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 16,870.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei akan bergerak lemah dengan potensi penguatan Yen jika dollar AS terus melemah akibat buruknya data ekonomi AS. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 16,320-15,841, dan kisaran Resistance 17,349-17,851.
Doni/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang