Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (16/08) ditutup naik. Penguatan harga kakao terpicu perkiraan defisit produksi kakao.
Komoditas pedagang Olam pada hari Jumat memperkirakan akan ada defisit kakao global 320.000 ton pada musim 2015/16 saat ini, lebih luas dari perkiraan median dari 245.000 ton dalam jajak pendapat Reuters yang dikeluarkan pada akhir Juli.
Lihat : Harga Kakao Akhir Pekan Lemah; Mingguan Turun 0,2 Persen
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan peningkatan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 34 dollar atau 1,14 persen pada posisi 3.015 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan sentimen defisit produksi dan pelemahan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 3.050 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.100 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 2.950 dollar dan 2.900 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang