Pergerakan saham PT Indosat Tbk (ISAT) mengakhiri perdagangan saham hari Kamis (1/9) anjlok cukup parah oleh aksi profit taking yang dilakukan pasar setelah rebound perdagangan sebelumnya. Perseroan yang berhasil perbaiki kinerja keuangannya pada semester pertama lalu diberitakan belum bayar utangnya kepada PT Lintas Teknologi Indonesia untuk pengerjaan proyek infrastruktur ISAT dalam kontrak tahun 2008.
Dalam keterbukaan informasi perseroan di laman resmi BEI, ISAT menjelaskan kenapa perseroan belum membayar pekerjaan proyek tersebut dimana vendor yang mengerjakan proyek pengadaan infrastruktur telekomunikasi belum memenuhi kewajibannya sebagaimana yang telah disepakati pada Settlement Agreement tanggal 6 Juni 2014. Dalam kesepakatan tersebut ISAT akan bayar jasa proyek tersebut jika PT LTI lunasi kewajibannya dulu.
Mengenal kinerja keuangan perseroan sepanjang semester pertama tahun ini, perusahaan berhasil mendapatkan keuntungan dan memperoleh laba bersih dalam periode tersebut sebesar Rp428,71 miliar sedangkan semester pertama tahun lalu perseroan merugi hingga Rp455,55 miliar.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Kamis (1/9), saham ISAT dibuka flat pada posisi 6200 dan berakhir di zona merah dengan penurunan hingga 2 persen lebih. Untuk volume saham yang diperdagangkan hanya mencapai 301 lot saham saja.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham ISAT perdagangan sebelumnya flat dengan indikator MA bergerak turun dan indikator Stochastic bergerak naik ke area tengah. Secara teknikal juga menunjukkan saham memiliki trend yang bearish.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak datar juga menunjukan pergerakan ISAT koreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 6250 hingga target resistance di level 6575.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang