Cara para partisipan pasar memasukkan probabilita kenaikan tingkat bunga AS kedalam harga emas kelihatannya mengikuti pola yang sama seperti yang telah terjadi pada bulan Juni, menurut salah satu ahli prediksi tren yang sudah berpengalaman. Dan jika sejarah mengulang hal yang sama (history repeats itself), emas sedang bersiap untuk mendapatkan keuntungan.
Gerald Celente, publishers dari the Trends Journal mengatakan,”Persis seperti kita pernah melakukan prediksi sebelumnya di bulan Juni bahwa tidak akan ada kenaikan tingkat bunga meskipun pernyataan dari Yellen membuat kita mengharapkan terjadi satu kali lagi kenaikan tingkat bunga di bulan-bulan yang akan datang. Begitu juga kita saat ini kita memperkirakan tidak aka nada kenaikan tingkat bunga sampai setelah pemilihan presiden AS yang baru, kalaupun akan ada kenaikan pada tahun ini. “
Emas terus menjadi sensitif terhadap perubahan ekspektasi kenaikan tingkat bunga, namun, karena data lapangan pekerjaan yang lemah pada hari Jumat minggu lalu, harga emas telah pulih kembali. Pasar memperhitungkan kedalam harga emas probabilita kenaikan tingkat bunga di bulan September ini sebesar 18%. Emas berjangka Comex bulan Desember kemarin malam di tutup di $1,349.20 per ons, dan secara relatif pergerakan harganya datar sepanjang hari.
Celente mengatakan bahwa investor perlu mengabaikan sensasi kenaikan harga dari the Fed dan dia mengulangi bahwa emas akan berada kembali di dalam pasar “bullish” yang kuat. Dia mengatakan,”sementara delapan tahun dari Quantitative Easing yang global dan massif dari bank sentral dan tingkat bunga yang rendah/skema uang murah telah mendorong naik pasar saham, data upah dan produktifitas serta Gross Domestic Product yang suram, membuktikan kebijakan bank sentral telah gagal menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang benar. Dengan demikian kita mempertahankan perkiraan kita mengenai volatilitas pasar saham dan suatu pasar emas yang “bullish” dengan kuat ketika harga stabil diatas $1,400 per ons.
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center
