Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dini hari (20/09) berakhir naik terpicu perkiraan kekuatiran penurunan produksi.
Kenaikan harga gula ini dipicu oleh angka produksi yang dirilis minggu lalu oleh kelompok industri Brasil Unica, yang menunjukkan sedikit gula diproduksi di paruh kedua bulan Agustus dari apa yang diperkirakan. Selain itu, hasil telah menurun drastis selama dua minggu terakhir, meningkatkan kekhawatiran atas produksi secara keseluruhan di Brasil.
Selain itu, kekuatiran pelaku pasar juga tumbuh tentang produksi gula India dengan adanya curah hujan yang tidak sebaik yang diperkiraka. Banyak analis sekarang memperkirakan India akan berubah menjadi negara pengimpor gula mentah tahun ini.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,28 sen atau setara dengan 1,25 persen pada posisi 22,75 sen per pon.
Lihat : Harga Gula Akhir Pekan Melonjak 6 Persen; Mingguan Semakin Mahal 8 Persen
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York selanjutnya berpotensi naik dengan kekuatiran penurunan produksi dan pelemahan dollar AS..
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 23,25 sen dan 23,75 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 22,25 sen dan 21,75 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang