Hingga perdagangan saham sesi terakhir hari Selasa (20/9) saham PT Hero Supermarket Tbk (HERO) masih sepi peminatnya, bayangkan sejak awal perdagangan hanya 13 lot saja yang sudah laku. Demikian juga dengan nilai sahamnya anjlok parah setelah perdagangan sebelumnya menguat.
Melihat kinerja perseroan sepanjang tahun 2016, hingga pertengahan tahun emiten pemilik supermarket Hero ini baru sedikit sekali menggunakan capec yang dipatok Rp1 triliun lebih hingga akhir tahun. Capex yang digunakan HERO baru mencapai Rp212 miliar untuk pembangunan gerai di Palembang dan Lombok, dan itupun untuk Giant Extra.
Sedangkan untuk gerai Hero Supermarket yang sudah lama tidak dibangun akan dikerjakan tahun ini dengan sisa capex yang ada. Perseroan berusaha terus mengembangkan bisnisnya dengan membangun banyak gerai.
Melihat kinerja keuangan bisnisnya, penjualan HERO pada semester pertama 2016 lebih rendah dari tahun lalu periode sama hanya Rp. 7.2 miliar. Namun meskipun penjualan turun namun perseroan berhasil cetak laba Rp 20 miliar, sedangkan tahun lalu justru merugi.
Memantau pergerakan sahamnya pada bursa perdagangan saham Selasa (20/9) saham HERO dibuka pada level 1090 dan bergerak turun signifikan setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 1100.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham HERO perdagangan sebelumnya bergerak kuat dengan indikator MA bergerak datar dan indikator Stochastic bergerak konsolidasi pada area jenuh jualya.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak datar, dan +DI yang bergerak datar menunjukan pergerakan MEDC kurang menarik dan rekomendasai trading masih wait and see.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang