Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Kamis dini hari (22/09). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung pelemahan dollar AS setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap.
Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Kamis dinihari tadi (22/09) tetapi memberikan sinyal kuat untuk pengetatan kebijakan moneter pada akhir tahun ini karena pasar tenaga kerja membaik lebih lanjut.
Ketua Fed Janet Yellen, berbicara setelah pernyataan kebijakan terbaru bank sentral, mengatakan pertumbuhan AS sedang terlihat kuat dan tingkat kenaikan akan diperlukan untuk menjaga perekonomian kuat dan memicu inflasi tinggi.
Yellen mengatakan ia berharap satu tingkat meningkat tahun ini jika pasar kerja terus meningkat dan risiko baru yang besar tidak timbul.
Lihat : The Fed Sinyalkan Kenaikan Suku Bunga AS di Desember
Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, jatuh 0,47 persen setelah keputusan tersebut.
Melemahnya dolar AS membuat komoditas gula yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Oktober 2016 terpantau rebound. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,06 sen atau setara dengan 0,26 persen pada posisi 22,76 sen per pon.
Lihat : Harga Gula ICE Turun Terpicu Koreksi Teknis
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik dengan potensi pelemahan dollar AS setelah keputusan The Fed mmepertahankan suku bunga AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 23,30 sen dan 23,80 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 22,30 sen dan 21,80 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
