Harga Timah 22 September Turun Terpicu Profit Taking

674

Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Kamis (22/09). Penurunan harga timah dipicu aksi ambil untung.

Pelemahan harga timah mengabaikan sentimen bullish timah dengan adanya pelemahan dollar AS setelah The Fed mempertahankan suku bunga tetap.

Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan Kamis dinihari tadi (22/09) tetapi memberikan sinyal kuat untuk pengetatan kebijakan moneter pada akhir tahun ini karena pasar tenaga kerja membaik lebih lanjut.

Ketua Fed Janet Yellen, berbicara setelah pernyataan kebijakan terbaru bank sentral, mengatakan pertumbuhan AS sedang terlihat kuat dan tingkat kenaikan akan diperlukan untuk menjaga perekonomian kuat dan memicu inflasi tinggi.

Yellen mengatakan ia berharap satu tingkat meningkat tahun ini jika pasar kerja terus meningkat dan risiko baru yang besar tidak timbul.

Lihat : The Fed Sinyalkan Kenaikan Suku Bunga AS di Desember

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap enam mata uang utama, jatuh 0,47 persen setelah keputusan tersebut.

Aksi ambil untung terjadi setelah pada perdagangan hari ini produksi timah naik 66 ton dibandingkan sesi kemarin pada 55 ton.

Aksi profit taking juga terjadi memanfaatkan kenaikan harga timah dalam tiga sesi terakhir perdagangan timah.

Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami penurunan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.400 dollar per ton, turun sebesar 80 dollar atau 0,4 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.480.

Lihat : Harga Timah 21 September Naik Dengan Pudarnya Kenaikan Suku Bunga AS

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika dollar AS terus melemah. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 19.600 dollar dan 19.800 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.200 dollar dan 19.000 dollar.


Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center

Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here