Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dini hari (29/09) berakhir naik terpicu meningkatnya impor gula India.
India, yang juga konsumen gula terbesar nomor 2 di dunia, kemungkinan akan mengimpor 1 juta ton gula di 2016-17 sebagai konsumsi melebihi produksi, kata seorang juru bicara Louis Dreyfus Commodities.
Kepala Indian Sugar Mills Association mengatakan produksi negara kemungkinan akan jatuh di bawah tingkat konsumsi untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melonjak sebesar 0,34 sen atau setara dengan 1,35 persen pada posisi 23,78 sen per pon. Harga tersebut merupakan tingkat tertinggi dalam lebih dari empat tahun
Malam nanti akan dirilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal kedua final, yang diindikasikan naik. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 23,30 sen dan 22,80 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 24,30 sen dan 24,80 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
