Mengawali perdagangan saham hari ketiga pekan ini (5/10), saham PT Bank Central Asia Tbk.(BBCA) melanjutkan profit taking hari sebelumnya dengan nilai saham dibuka lebih rendah. BBCA yang berhasil temukan tumpuan kuat untuk bergerak bullish pada perdagangan tanggal 27 September lalu hingga mencapai posisi saham tertinggi sepanjang tahun, mendapat tekanan jual cukup besar dari investor asing pagi ini.
Melihat jumlah dana tebusan yang sudah masuk melalui BBCA sebagai bank persepsi pembayaran tebusan dan repatriasi tax amnetsy lumayan besar dibandingkan bank yang ditunjuk pemerintah, sebesar Rp 37,1 triliun dari seluruh jumlah uang tebusan pada tahap pertama sebesar Rp97,2 triliun.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Rabu (5/10), saham BBCA dibuka lemah pada posisi 15750 dan penutupan perdagangan sebelumnya berada pada level 15950. Terpantau saham sempat bergerak lemah dengan volume perdagangan saham baru mencapai 17 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBCA perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA bergerak naik moderat dan indikator Stochastic konsolidasi di area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak turun juga menunjukkan pergerakan BBCA dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya diprediksi kisaran saham berikutnya pada target support di level 15650 hingga target resistance di level 16230.
Lens Hu/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang