Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Selasa dinihari (11/10) ditutup anjlok. Pelemahan harga kakao terpicu penguatan dollar AS.
Indeks dolar, yang mengukur dollar terhadap sekeranjang mata uang, naik 0,40 persen pada 96,90. Penguatan dollar AS setelah debat kedua calon Presiden AS cenderung memberiakn kemenangan Clinton atas Trump.
Menguatnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih mahal dalam mata uang lainnya, sehingga permintaan menurun.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup anjlok sebesar -128 dollar atau -4,60 persen pada posisi 2.657 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.600 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.550 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi penguatan ada pada 2.700 dollar dan 2.750 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
