Pergerakan kurs yen Jepang yang bergerak lemah pada awal perdagangan sesi Asia (13/10) melanjutkan tekanan perdagangan sebelumnya berhasil bangkit kembali lawan dollar AS yang sangat menekan yen pasca risalah pertemuan FOMC bulan Septmber lalu. Kekuatan ekstra yang membuat yen bangkit oleh efek perdagangan safe haven, muncul kembali setelh Pemerintah China laporkan kinerja perdagangan luar negeri mereka bulan September.
China melaporkan kondisi ekspor dan impor mereka mengkhawatirkan hingga jatuh sangat dalam dibawah ekspektasi sehingga membuat surplus dagang mereka terpangkas ke posisi surplus paling rendah dalam 6 bulan terakhir. Sentimen ini mengkhawatirkan pasar sehingga membangkitkan kembali minat safe haven yen yang ditekan kuat beberapa hari terakhir oleh kuatnya harapan kenaikan Fed rate tahun ini.
Pergerakan kurs yen sesi Eropa (07:35:35 GMT) menguat terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lebih rendah pada 104.19 di awal perdagangan (00.00 GMT) turun 23 pips dan nilai pair tersebut bergulir pada 103.96.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam bisa semakin turun jika data unemploymen claims menekan dollar, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya dapat turun ke kisaran 103,50-102,31 jika pergerakan positif pair tidak mencapai kisaran 104,70-105.10.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang