Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Jumat dinihari (04/11) ditutup lemah. Pelemahan harga kakao terpicu kekuatiran penurunan permintaan.
Victor Balli, kepala keuangan untuk pembuat cokelat Barry Callebaut, mengatakan kepada Reuters bahwa defisit kakao relatif kecil tahun lalu dan tahun ini surplus juga masih terlihat relatif kecil. Ia menyatakan apakah pasar coklat akan pulih dan akan memicu permintaan. Juga yang perlu dilihat apakah tanaman utama di Afrika Barat selanjutnya akan sebaik seperti yang muncul untuk tahap sekarang ini
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Desember 2016 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup melemah sebesar -4 dollar atau -0,15 persen pada posisi 2.705 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls Oktober yang diindikasikan meningkat, Unemployment Rate Oktober yang diindikasikan menurun, defisit perdagangan yang diindikasikan menyempit. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan penguatan dollar AS.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Support pada posisi 2.650 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.600 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.750 dollar dan 2.800 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang