IHSG 4 November Sesi 1 Tertekan Pelemahan Rupiah dan Minyak Mentah

500

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Jumat siang (04/11) bergerak turun 21,88 poin atau 0,41 persen pada 5307,62. Pelemahan IHSG tertekan pelemahan Rupiah dan pelemahan minyak mentah semalam.

Siang ini mata uang Rupiah melemah. Terpantau pasangan kurs USDIDR menguat 0,11 persen pada 13,089.

Harga minyak mentah mencapai posisi terendah intraday lima minggu baru pada akhir perdagangan hari Jumat dinihari (04/11) setelah peningkatan persediaan minyak mentah AS menambah kekhawatiran atas kekenyangan global dan karena investor tetap skeptis tentang batas produksi yang direncanakan OPEC.

Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 68 sen, atau 1,5 persen, pada $ 44,66 per barel, itu penutupan terlemah sejak 23 September. Level terendah sesi adalah $ 44,37.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 47 sen, atau 1 persen, di $ 46,39 per barel, setelah sebelumnya merosot ke terendah $ 45,99, kembali ke 28 September.

Lihat : Harga Minyak Mentah Merosot 1,5 Persen Terganjal Kekenyangan Pasokan dan Pesimisme Rencana OPEC

Terpantau siang ini 96 saham menguat, 146 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp2,60 triliun dari 3,49 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 155.410 kali.

IHSG siang ini tertekan oleh 9 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang turun 1,11 persen.

Siang ini aksi profit taking investor asing berlangsung, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 257,32 miliar.

Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah terbatas tertekan pelemahan Rupiah. Namun diharapkan kenaikan minyak mentah di sesi asia dapat mengangkat bursa. Secata teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5284-5264, dan kisaran Resistance 5327-5348.

Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here