Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (09/11) dibuka naik 7,54 poin atau 0,14 persen, pada 5478,22.
Namun memasuki 15 menit pertama, IHSG merosot 14,49 poin atau -0,26 persen pada 5456,19.
Pada awal perdagangan IHSG menguat terdukung penguatan bursa Wall Street.
Pada awal perdagangan, indeks Hang Seng naik terdorong penguatan bursa Wall Street. Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu dinihari (09/11), dengan investor menantikan hasil pemilihan presiden AS. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 72,83 poin, atau 0,4 persen, menjadi ditutup pada 18,332.43. Indeks S & P 500 naik 8,01 poin, atau 0,38 persen, menjadi berakhir pada 2,139.53. Indeks Nasdaq naik 27,32 poin, atau 0,53 persen, ke 5,193.49.
Namun dengan pasar terus mencermati hasil pemungutan suara pemilihan Presiden AS, dimana hasil sementara masih ketat, dimana sementara Trump masih mengungguli Clinton bersadarkan perhitungan CNBC pagi ini, dengan perolehan 137 untuk Trump dan 104 untuk Clinton.
Pagi ini mata uang Rupiah juga melemah. Pasangan kurs USDIDR menguat 0,3 persen pada 13,128.
Pagi ini terpantau 82 saham menguat, 92 saham melemah, dan sisanya saham stagnan. Tercatat transaksi sebesar lebih Rp556 miliar dari 712 juta lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak lebih 26.600 kali.
Pagi ini IHSG tertekan oleh 8 sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Aneka Industri yang turun 1,22 persen.
Lihat : Rekomendasi Saham-saham Unggulan, Rabu 9 November 2016
Namun pagi ini aksi beli saham investor asing terjadi. Terpantau dana asing yang masuk pasar modal mencapai net Rp 58,19 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mencermati hasil pemilihan Presiden AS, dimana jika Hillary Clinton memenangkan pemilihan Presiden AS, akan menguatkan bursa dan sebaliknya. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5437-5418, dan kisaran Resistance 5475-5496.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang