Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Rabu siang (09/11) merosot 112,48 poin atau 2,06 persen pada 5358,20. Pelemahan IHSG tergerus kekuatiran pasar global setelah kandidat Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump untuk sementara unggul atas kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Berdasarkan pantauan dari berbagai perhitungan, maka Trump unggul 240 suara elektoral dibandingkan Clinton dengan 209 suara, seperti yang dilansir Reuters.
Keunggulan Trump juga menekan pasar Asia, dimana semua indeka utama kawasan Asia berada di zona merah.
Demikian juga harga minyak mentah sesi Asia anjlok lebih 3 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Anjlok 3 Persen, Trump Masih Ungguli Clinton Dalam Pilpres AS
Terpantau siang ini 58 saham menguat, 240 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp4,42 triliun dari 6,7 miliar lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 184.800 kali.
IHSG siang ini tertekan oleh semua sektor yang negatif, dengan pelemahan tertinggi sektor Pertambangan yang anjlok 2,80 persen.
Siang ini aksi profit taking investor asing berlangsung, dimana dana asing yang keluar pasar modal mencapai Rp 242,96 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mencermati hasil final pemilihan Presiden AS, dimana jika Donald Trump menang maka akan menekan bursa dan sebaliknya. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5337-5319, dan kisaran Resistance 5374-5392.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang