Pada akhir perdagangan Rabu dini hari (09/11), harga batubara Rotterdam berakhir lemah tertekan anjloknya harga minyak mentah.
Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Rabu dinihari (09/11), setelah pasar saham AS naik lebih tinggi dan kehati-hatian mencermati hasil pemungutan suara untuk pemilihan presiden Amerika Serikat yang masih berlangsung.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) ditutup turun 6 sen atau 0,13 persen menjadi $ 44,83.
Harga minyak mentah berjangka Brent kontrak Januari turun 23 sen menjadi $ 45,92 per barel, turun dari puncak sesi $ 46,69.
Lihat : Harga Minyak Mentah Turun Memasuki Pemilihan Presiden AS
Dengan pelemahan harga minyak mentah tersebut, harga batubara Rotterdam berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan November 2016 merosot di posisi 87,10 dollar per ton. Harga komoditas tersebut mengalami penurunan sebesar -0,65 dollar atau setara dengan -0,74 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka Rotterdam pada perdagangan selanjutnya akan mencermati hasil pemilihan Presiden AS, yang jika dimenangkan Donald Trump akan menekan harga minyak mentah dan menekan harga batubara juga.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level Support pada posisi 86,60 dollar dan Support kedua di level 86,10 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 87,60 dollar dan 88,10 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang