Harga kopi arabika ICE turun di akhir perdagangan Rabu dini hari (09/11), terpicu kekuatiran mencermati hasil pemilihan Presiden AS yang berdampak pada permintaan komoditas kopi.
Jika kemenangan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump terjadi, spekulan pasar kopi memperhitungkan kenaikan euro. Eropa adalah konsumen terbesar kopi dan euro kuat dipandang sebagai penguatan permintaan kopi.
Hal yang sama tidak berlaku di semua pasar komoditas. Di pasar gula, misalnya, pasar Eropa dilindungi dan euro kuat akan tidak akan mungkin mempengaruhi harga.
Harga kopi arabika berjangka di penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami pelemahan. Harga kopi arabika berjangka bulan Desember 2016 anjlok sebesar -6,85 dollar atau setara dengan -3,93 persen dan ditutup pada posisi 1.6750 dollar per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kopi arabica berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika dollar AS melemah jika Donald Trump terealisir memenangkan pemilihan Presiden AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance di posisi 1,7050 dollar dan 1,7350 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi pelemahan ada pada posisi 1,6450 dollar dan 1,6150 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang