Pergerakan negatif rupiah di awal perdagangan hari Jumat (17/11) yang dipicu oleh rally dollar AS masih terkurung didalam zona merah. Selain itu BI juga masih lemahkan kurs referensinya sehingga membuat obligasi mata uang asing menjadi ramai diperdagangkan.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pelemahan rupiah tidak dapat menahan derasnya modal asing keluar bursa hingga mencapai net sell asing sebesar Rp57 miliar. Tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut turut menekan IHSG yang sedang terpukul.
Lihat: IHSG 18 November Sesi 1 Tertekan Pelemahan Rupiah dan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi penguatan 0,35% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13420/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13393/US$. Untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini diperlemah dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih lemah di 13408 dari perdagangan sebelumnya di 13385, demikian kurs transaksi antar bank juga diperlemah ke 13475 dari perdagangan sebelumnya 13452.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi lemah oleh pergerakan dollar AS yang sedang kuat, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support 13550 dan resistance di 13260.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens