Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Selasa dinihari (06/12) berakhir merosot. Pelemahan harga kopi arabica terpicu peningkatan produksi kopi arabica di Kolombia.
“Perkiraan untuk tanaman musim ini di Kolombia, produser arabika No 2 di dunia, direvisi ke atas oleh 5,3% bulan lalu, mencatat laporan Pertanian terpisah, berkat program pohon-replanting yang mengurangi usia rata-rata pohon negara lebih dari setengah. Federasi Nasional Coffee Growers Kolombia mengatakan program ini juga telah mendorong imbal hasil sekitar 50%, pengiriman produksi melonjak ke level tertinggi sejak awal 1990, “laporan Alexandra Wexla untuk Barron.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Maret 2017 ditutup turun pada posisi 1,4450 dollar, turun sebesar -1,30 sen atau setara dengan -0,89 persen.
Malam nanti akan dirilis data perdagangan AS Oktober yang diindikasikan defisit perdagangan AS berkurang. Jika terealisir dapat menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan Dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,4150 dollar dan 1,3850 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,4750 dollar dan 1,5050 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang