Mengakhiri perdagangan saham sesi pertama hari Jumat (16/12), saham PT Bank Mandiri Tbk.(BMRI) masih dalam tekanan jual lanjutan investor asing oleh sentimen kenaikan Fed rate perdagangan sebelumnya. Sebelum alami profit taking yang cukup besar, BMRI masih berusaha melanjutkan bullsih perdagangan 3 pekan sebelumnya.
BMRI diberitakan baru saja melunasi obligasi subordinasi rupiah tahun 2009 sebesar Rp3,6 triliun. Sebagai informasi, obligasi yang dibayarkan perseroan bertenor 7 tahun dengan peringkat idAA+ dari Pefindo.
Saham BMRI dibuka kuat pada posisi 10800 dan saham bergerak negatif hingga mencapai kisaran 10775 dengan volume perdagangan saham baru mencapai 39 ribu lot saham. Sepanjang sesi pertama sempat mencapai posisi tertinggi di kisaran 10825.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BMRI perdagangan sebelumnya bearish dengan indikator MA masih bergerak datar dengan indikator Stochastic berusaha turun ke area tengah.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak turun dengan +DI yang bergerak naik menunjukan pergerakan BMRI terkoreksi. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading berikutnya pada target level support di level 10680 hingga target resistance di level 10910.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang