Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dini hari (20/12) berakhir datar menjelang musim liburan, meskipun proyeksi tetap bearish dengan pasokan yang kuat .
Prakiraan surplus gula global yang kecil, dan data produksi yang kuat dari produsen tebu atas Brazil telah mendorong harga turun. Melemahnya real Brasil telah memberikan kontribusi untuk harga tertekan.
Spekulan memotong posisi net long mereka di gula lagi pada minggu ke 13 Desember, untuk 136.190 kontrak, terkecil taruhan bullish mereka sejak April, data AS Commodity Futures Trading Commission menunjukkan pada Jumat.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan tipis. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik tipis sebesar 0,01 sen atau setara dengan 0,05 persen pada posisi 18,23 sen per pon.
Kondisi politik yang terjadi seperti pembunuhan Dubes Rusia di Turki, aksi truk yang menabrak massa di pasar natal Berlin, Jerman, dan juga ketegangan politik AS-Tiongkok, menguatkan mata uang safe haven dan berpotensi menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 18,70 sen dan 19,20 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi pelemahan harga ada pada posisi 17,70 sen dan 17,20 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang