Setelah tertekan selama 7 hari berturut hingga anjlok ke posisi terendah dalam 7 minggu, kurs poundsterling Inggris di tengah perdagangan sesi Eropa hari Kamis (29/12) masih menunjukkan pergerakan rally sejak perdagangan sesi Asia. Sekalipun sempat alami pergerakan negatif beberapa saat, pair GBPUSD melaju kencang oleh bargain hunting pasar dengan pijakan pelemahan dollar AS.
Secara fundamental laju pair GBPUSD dibebani oleh sentimen hard brexit yang menyuramkan laju kurs poundsterling terhadap semua rival utamanya termasuk dengan dollar AS. Selain itu kuatnya fundamental dollar AS terus membayangi perdagangan pair yang likuiditasnya minim tersebut.
Kekuatan rally pair GBPUSD di sesi Eropa juga mendapat support dari data penggerak minor yaitu perkembangan harga penjualan rumah di Inggris pada bulan November menurut survey dari Nationwide meningkat melebihi ekspektasi.
Pergerakan kurs pound di sesi Eropa (16:30:27 WIB) menguat terhadap dollar AS, setelah dibuka lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya pada posisi 1.2228 di awal perdagangan sesi Asia (00.00 GMT), kini kurs pound bergerak di posisi 1.2262.
Analyst Vibiz Research Center melihat pair GBPUSD akan melaju terus menuju kisaran 1.2275-1.2310, dan jika tidak tembus kisaran tersebut maka berpotensi koreksi kembali menuju 1.2201– 1.2149.
Joel/VBN/VMN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang