Di akhir perdagangan bursa saham Jepang Kamis (05/01), indeks Nikkei ditutup turun 0,37 persen atau 73,5 poin pada 19,520.69. Pelemahan indeks Nikkei tertekan penguatan Yen.
Dolar AS telah melemah terhadap Yen di seluruh perdagangan Asia sebagai risalah dari pertemuan Desember Federal Reserve AS menunjukkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan cepat ekonomi di bawah Presiden terpilih Donald Trump bisa memerlukan tingkat suku bunga lebih cepat meningkat.
Dalam perdagangan sore, dolar melangkah lebih jauh dari puncak 14-tahun terhadap sekeranjang mata uang utama karena ketakutan pasar oleh penurunan tajam dalam dolar terhadap yuan Tiongkok.
Dolar tergelincir hampir satu persen ke ¥ 116,08. Pada 0630 GMT, di 116,26.
Namun perusahaan elektronik Sharp melawan tren, naik 8,87 persen menjadi ¥ 319 per saham, memperpanjang keuntungan kemarin lebih dari 8 persen, di tengah berita bahwa pihaknya mempertimbangkan penawaran umum perdana untuk Sakai Display Products, LCD joint venture dengan Industri Hon Hai Precision, harian bisnis Nikkei melaporkan.
Toshiba pulih dari terjun baru-baru ini untuk berdagang sampai 4,72 persen menjadi ¥ 290,5 per saham setelah Ketua Shigenori Shiga mengatakan bahwa ia mendengar bank-bank Jepang siap untuk memberikan bantuan keuangan setelah tertekan awal pekan ini oleh laporan keuntungan, Reuters melaporkan.
Sedangkan untuk indeks Nikkei berjangka terpantau turun -60,00 poin atau -0,31 persen pada 19,440, turun dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya pada 19,500.
Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing PMI dan Markit Services PMI Desember yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan melemahkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks Nikkei berpotensi lemah dengan penguatan Yen. Juga akan mencermati pergerakan bursa Wall Street. Secara teknikal Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran Support 18,942-18,475, dan kisaran Resistance 19,933-20,458.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
