Mengakhiri perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (12/1), yen Jepang masih berhasil melanjutkan rally perdagangan 3 hari sebelumnya setelah Nikkei ditutup dalam zona merah yang memicu perdagangan safe haven. Karenanya perdagangan pair USDJPY hanya bertahan di posisi terbaiknya kisaran 115,00 setelah kemudian retreat ke kisaran 114,00.
Di awal sesi Asia yen berhasil menguat merespon anjloknya yield obligasi Amerika pasca pidato Presiden Trump yang dianggap gagal menjabarkan bentuk kebijakan yang dijanjikan saat kampanye menjadikan ekonomi Amerika lebih hebat. Selain itu juga pair USDJPY mendapat tekanan dari mantapnya rilis data ekonomi lokal seperti current account dan economy watcher sentimen Jepang melebihi data bulan sebelumnya.
Lihat: Presiden Donald Trump Kecewakan Dollar AS
Sentimen penggerak untuk dollar AS perdagangan selanjutnya akan datang dari rilis data unemployment claims dan beberapa pidato pejabat FOMC seperti Janet Yellen, Charles Evans dan Patrik Harker. Jika pidato pejabat FOMC ini hawkish maka akan pulihkan beberapa saat nilia tukar dollar AS.
Pergerakan kurs yen sesi Eropa (14:00:35 WIB) menguat terhadap dollar AS, USDJPY yang dibuka lebih rendah pada 115.41 di awal perdagangan (00.00 GMT) bergerak lemah dan kini nilai pair bergulir pada 114.34.
Untuk pergerakan pair hingga akhir perdagangan sesi malam berpotensi turun, sehingga analyst Vibiz Research Center memperkirakan pair USDJPY selanjutnya akan turun ke kisaran 113,90-113,09. Namun jika terjadi koreksi akan naik menuju kisaran 115.72-114.75.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang