Harga gula berjangka ICE ditutup naik pada akhir perdagangan bursa ICE Futures New York Jumat dini hari (13/01). Harga komoditas ini mengalami penguatan terdukung pelemahan dollar AS dan kenaikan harga minyak mentah.
Dollar AS lanjutkan pelemahan setelah konferensi pers Presiden terpilih AS Donald Trump, yang tidak membahas kebijakan kuncinya seperti stimulus fiskal.
Lihat : Konferensi Pers Trump Tidak Membahas Stimulus Fiskal dan Kebijakan Ekonomi
Melemahnya dolar AS membuat komoditas gula yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Kenaikan harga minyak mentah AS juga mendukung harga gula. Harga minyak mentah menguat untuk hari kedua pada akhir perdagangan Jumat dinihari (13/01), didukung oleh laporan bahwa anggota OPEC mulai memangkas produksi dan dengan perkiraan pertumbuhan permintaan yang kuat di Tiongkok.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik 76 sen, atau 1,5 persen, pada $ 53,01.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 98 sen, atau 1,8 persen, pada $ 56,08 per barel pada 14:38 ET (1938 GMT).
Lihat : Harga Minyak Mentah Naik 1,5 Persen Terdukung Pemotongan Produksi dan Permintaan Tiongkok
Para pedagang mengantisipasi bahwa harga minyak yang lebih tinggi akan mendorong produsen tebu lebih memilih mengkonversi tebu menjadi etanol dibandingkan gula, sehingga produksi gula menurun dan semakin meningkatkan harga gula.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau naik. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,20 sen atau setara dengan 0,97 persen pada posisi 20,76 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data Retail Sales Desember dan Michigan Consumer Sentiment Januari AS, yang keduanya diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 20,30 sen dan 19,80 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 21,30 sen dan 21,80 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang