Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi 1 Rabu siang (01/02) bergerak naik 31,33 poin atau 0,59 persen pada 5325,44. Penguatan IHSG terdukung meningkatnya inflasi dan pertumbuhan manufaktur Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari Rabu (01/02) merilis data inflasi awal tahun Indonesia yang mencatatkan hasil kenaikan. BPS menyatakan pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,97 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 127,94.
Lihat : Inflasi Januari Indonesia 0,97 Persen dan Tahunan 3,49 Persen, Sesuai Target Inflasi
Demikian juga pertumbuhan manufaktur Indonesia membukukan peningkatan. Indeks Nikkei Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia, naik menjadi 50,4 pada Januari dari 49,0 pada bulan Desember.
Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi ekonomi, sedangkan dibawah 50 poin menuju kontraksi. PMI Januari menunjukkan peningkatan pertama dalam kondisi bisnis di Indonesia dalam empat bulan.
Lihat : Pertumbuhan Manufaktur Awal Tahun Indonesia Naik Tertinggi 4 Bulan
Positifnya data ekonomi juga menguatkan mata uang Rupiah. Terpantau pasangan kurs USDIDR melemah -0,08 persen pada 13,358.
Terpantau siang ini 168 saham menguat, 115 saham melemah. Tercatat transaksi sebesar Rp3,28 triliun dari 166,36 juta lembar saham diperdagangkan dengan transaksi sebanyak 241.654 kali.
IHSG siang ini terdukung oleh 8 sektor yang negatif, dengan penguatan tertinggi sektor Pertambangan yang naik 1,38 persen.
Positifnya data ekonomi dan Rupiah mendorong aksi bargain investor asing siang ini. Dana asing yang masuk pasar modal mencapai net Rp. 66,76 miliar.
Analyst Vibiz Research Center melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak naik terpicu penguatan data ekonomi dan mata uang Rupiah. Secara teknikal IHSG akan bergerak dalam kisaran Support 5305-5285, dan kisaran Resistance 5345-5366.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
