Mengakhiri perdagangan pasar valas sesi Asia hari Jumat (24/2), kekuatan dollar AS terpantau sedang terpangkas terhadap banyak rival utamanya. Kondisi tersebut memberi keuntungan bagi rupiah yang sejak pagi bergerak positif melanjutkan kekuatan perdagangan sebelumnya.
Dalam perdagangan bursa saham setelah sesi pertama ditutup, pergerakan rupiah yang positif belum mampu membuat aliran modal investor asing bertambah banyak sehingga terbentuk net sell Rp142 miliar lebih. Namun tekanan jual dari investor asing tersebut belum mampu memangkas kekuatan IHSG sesi pertama yang sedang naik 0,1%.
Lihat: IHSG 24 Februari Sesi 1 Terangkat Kekuatan Rupiah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot siang ini bergerak negatif dengan posisi menguat 0,15% dari akhir perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13331/US$ setelah dibuka lemah pada level Rp13336/US$. Namun untuk kurs Jisdor dan kurs transaksi antar bank yang ditetapkan Bank Indonesia hari ini lebih kuat dari perdagangan sebelumnya.
Kurs jisdor yang ditetapkan Bank Indonesia lebih kuat di 13336 dari perdagangan sebelumnya 13360, demikian kurs transaksi antar bank juga ditetapkan lebih kuat di 13403 dari perdagangan sebelumnya 13427.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hingga sore berpotensi kuatpada akhir perdagangan sekalipun kekuatan dollar AS terpangkas sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di kisaran support di 13350 dan resistance di 13310.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens