Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Selasa dinihari (14/03) berakhir turun terkena pelemahan mata uang Real Brazil.
Mata uang Real Brazil melemah pada akhir perdagangan kemarin. Pasangan kurs USDBRL menguat 0,42 persen pada 3.1510
Petani Brazil membayar biaya dengan Real, tapi menjual gula mereka dalam dolar AS. Dengan dollar AS yang lebih tinggi secara efektif berarti membuat petani mendapatkan lebih banyak uang untuk gula yang mereka jual. Saat petani meningkatkan jumlah gula yang mereka miliki untuk dijual, lebih banyak pasokan tersedia untuk dibeli, pada gilirannya akan menekan harga.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,04 sen atau setara dengan -0,22 persen pada posisi 18,18 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas dengan penguatan dollar AS menjelang kenaikan suku bunga AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 17,70 sen dan 17,20 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 18,70 sen dan 19,20 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang