Mengakhiri perdagangan saham awal pekan Senin (20/3), saham PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) ditutup melemah sangat tajam oleh profit taking lanjutan investor lokal setelah pekan lalu sempat bergerak rally hingga mencapai posisi tertinggi sejak IPO. Profit taking terus berlanjut meskipun akhir tahun lalu RUPST menyetujui pembagian dividen tunai dari laba tahun 2016 sebesar 20%.
BBTN akan membagikan dividen tunai sebesar Rp523,8 miliar atau 20% dari laba bersih yang didapat perseroan tahun 2016 sebesar Rp2,6 triliun. Sekalipun porsinya masih sama dengan tahun 2016 namun modal pemegang saham tahun lalu menghasilkan return on equity 18,3% in, bahkan lebih tinggi dari pada Bank Mandiri dan BNI.
Untuk pergerakan sahamnya di lantai perdagangan bursa saham hari Senin (20/32), saham BBTN dibuka lemah pada posisi 2210 dan kemudian bergerak negatif hingga mencapai posisi terendah di posisi 2200. Dan untuk jumlah saham yang diperdagangkan jelang akhir mencapai 174 ribu lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham BBTN sebelumnya retreat dengan indikator MA masih bergerak naik namun indikator Stochastic bergerak turun keluar dari area jenuh beli.
Sementara indikator Average Directional Index terpantau bergerak naik dengan +DI yang bergerak turun memberikan batasan pada laju saham. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi rekomendasi trading selanjutnya pada target level support di level 2100 hingga target resistance di level 2250.
Lens Hue/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang