Harga timah di bursa Malaysia turun pada perdagangan Senin (17/02). Penurunan harga timah tertekan pelemahan bursa global.
Bursa saham AS ditutup mixed hari pada akhir perdagangan Sabtu dinihari (25/03) setelah parlemen AS gagal menyepakati RUU perawatan kesehatan AS. Indeks Dow Jones turun 0,29 persen, menjadi ditutup pada 20,596.72. Indeks S & P 500 turun 0,08 persen, menjadi berakhir pada 2,343.98. Indeks Nasdaq naik 0,19 persen, ke 5,828.74. Untuk minggu ini ketiga indeks utama merosot lebih dari 1 persen.
Lihat : Bursa Wall Street Akhir Pekan Mixed Setelah Kegagalan RUU Kesehatan; Mingguan Merosot Lebih 1 Persen
Pasar Saham Eropa berakhir lebih rendah pada akhir pekan Jumat malam (26/03) di tengah ketidakpastian investor atas keputusan RUU perawatan kesehatan Presiden AS Donald Trump.
Lihat : Bursa Eropa Akhir Pekan dan Mingguan Mixed; Mingguan IBEX Positif
Demikian juga bursa Asia bergerak lemah saat pembukaan pagi ini, setelah RUU kesehatan AS gagal lolos di parlemen AS.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia berakhir menurun hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.780 dollar per ton, anjlok sebesar -440 dollar atau -2,18 persen dari penutupan sebelumnya pada 20.220.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya akan bergerak kuat jika pelemahan dollar AS berlanjut. Harga akan menghadapi level Resistance di posisi 20.000 dollar dan 20.200 dollar. Akan tetapi jika terjadi penurunan, harga timah akan menghadapi level Support di 19.600 dollar dan 19.400 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang