Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dinihari (05/04) berakhir merosot terpicu dimulainya musim panen Brazil.
Harga gula mencapai terendah baru, karena panen Brasil dimulai, dengan harapan bahwa pabrik akan meningkatkan produksi pemanis dengan mengorbankan etanol musim ini.
Musim secara resmi dimulai pada April, dan laju menghancurkan dan produksi gula sudah menjadi cepat, dengan cuaca yang baik diharapkan untuk menghancurkan tebu bulan ini.
Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Mei 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,38 sen atau setara dengan -2,30 persen pada posisi 16,16 sen per pon.
Malam nanti akan dirilis data Adp Employment Change Maret dan ISM Non-Manufacturing PMI Maret, yang keduanya diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jika pelemahan dollar AS terjadi. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi menguji level Resistance pada posisi 16,70 sen dan 17,20 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 15,70 sen dan 15,20 sen per pon.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang