Harga emas memperpanjang kerugian pada akhir perdagangan Kamis dinihari (04/05) setelah pengumuman the Fed AS mempertahankan suku bunga tidak berubah, serta penguatan dollar AS terpicu peningkatan pertumbuhan sektor jasa AS.
Harga emas spot LLG turun 0,86 persen menjadi $ 1,246, sementara harga emas berjangka AS pada pengiriman Juni turun $ 8,50 menjadi $ 1,248.50.
Federal Reserve A.S. memilih pada hari Rabu untuk tidak menaikkan suku bunga utamanya, karena pejabat bank sentral menyatakan kekhawatirannya dengan laju pertumbuhan ekonomi. Langkah ini sesuai harapan sebagian besar pasar keuangan.
Segera sebelum pengumuman the Fed pada pukul 1:55 pm ET, emas spot turun 0,57 persen pada $ 1.249,62 per ons. Emas berjangka A.S. turun 0,54 persen menjadi $ 1,250.20 per ons.
Dolar A.S. mencapai level tertinggi dalam enam minggu terhadap yen semalam karena para pedagang mencerna kemungkinan penerbitan obligasi A.S. yang sangat panjang, dan setelah pertumbuhan sektor jasa A.S. yang kuat membuat harapan tetap hidup untuk kenaikan suku bunga Federal Reserve di bulan Juni.
Sementara itu pedagang menetapkan harga 70 persen kemungkinan kenaikan tingkat suku Juni, menurut FedWatch Tool CME Group.
Saham-saham Eropa melonjak mendekati level tertinggi 20-bulan setelah kenaikan kuat minggu ini terhadap perkiraan pendapatan perusahaan dan tanda-tanda kekuatan ekonomi global.
Dalam pemilihan Prancis, dua kandidat presiden teratas melakukan debat pada hari Rabu di televisi dalam pertemuan terakhir sebelum pemilihan hari Minggu di mana jajak pendapat memprediksi kemenangan oleh kandidat tengah Emmanuel Macron.
Sedangkan harga perak turun 1,79 persen pada $ 16,50 per ons. Platinum turun 2,58 persen menjadi $ 898,74. Palladium kehilangan 1,84 persen menjadi $ 800 per ons.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas selanjutnya berpotensi lemah dengan penguatan dollar AS. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1,244 – $ 1,242, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,248 – $ 1,250.
Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang
