Harga karet Tocom pada perdagangan sesi siang Rabu (14/06) berakhir naik. Harga karet alami berjangka untuk kontrak paling aktif November 2017 menguat mengabaikan pelemahan harga minyak mentah dan penurunan bursa Jepang.
Kenaikan harga karet Tocom terpicu sentimen rencana pemotongan produksi oleh negara-negara produsen besar karet Asia.
Pemotongan dalam ekspor karet oleh Thailand dan produsen lainnya di wilayah Asia Tenggara sudah disiapkan untuk memerangi harga komoditas yang jatuh.
Konsorsium Karet Internasional akan mengadakan diskusi di antara para anggotanya termasuk Thailand, Indonesia dan Malaysia, pada hari Sabtu dan Minggu. Kelompok produsen karet ini berencana meminta semua produsen untuk menyetujui pemotongan produksi.
Titus Suksaard, gubernur Otoritas Karet Thailand (RAOT), menggambarkan pertemuan akhir pekan di Indonesia sebagai hal yang mendesak, dengan sebuah pertemuan biasa yang akan diadakan akhir tahun ini. Ketiga negara tetangga ini adalah produsen karet terbesar dunia.
Harga karet alami di Tocom untuk kontrak paling aktif yaitu untuk kontrak November 2017 siang ini berakhir naik sebesar 10,2 yen atau 5,5 persen pada posisi 195,50 yen per kilogram, naik dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya pada 185,30 yen per kilogram.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Tocom pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi menguat dengan rencana pemotongan produksi negara produsen karet. Untuk sesi perdagangan selanjutnya harga diperkirakan akan menemui level Resistance di posisi 200,50 yen. Resistance selanjutnya ada di 205,50 yen. Sementara itu jika harga melemah akan menemui Support di posisi 190,50 yen dan 185,50 yen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang