Harga timah di bursa Malaysia turun tipis pada perdagangan Selasa (20/06). Sentimen kenaikan dollar AS semalam diimbangi oleh penguatan bursa Wall Street.
Dolar A.S. menguat semalam setelah pejabat Federal Reserve A.S. menyatakan keyakinannya bahwa kenaikan upah akan membantu meningkatkan kembali inflasi domestik.
Kenaikan dollar AS membuat harga timah berdenominasi dollar AS menjadi mahal sehingga permintaan menjadi lemah.
Sentimen bearish tersebut diimbangi dengan kenaikan Bursa Saham A.S. yang ditutup menguat pada akhir perdagangan Selasa dinihari (20/06) terdukung pemulihan saham teknologi dari kinerja lemah pekan lalu.
Indeks Dow Jones naik 144,71, atau 0,68 persen, ditutup pada 21.528,99, dengan kenaikan tertinggi saham Apple. Indeks S & P 500 naik 20,31 poin atau 0,83 persen, berakhir pada 2.453,46, dengan teknologi informasi memimpin delapan sektor yang lebih tinggi. Indeks Nasdaq menguat 87,25 poin atau 1,42 persen, ditutup pada 6.239,01.
Harga timah di bursa komoditas Malaysia terpantau mengalami pelemahan hari ini. Harga logam industri ini diperdagangkan pada posisi 19.649 dollar per ton, turun sebesar 1 dollar atau 0,01 persen dari penutupan sebelumnya pada 19.650.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga timah Malaysia pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika penguatan dollar AS terjadi dengan pernyataan dukungan pejabat The Fed. Harga akan menghadapi level Support di posisi 19.450 dollar dan 19.250 dollar. Akan tetapi jika terjadi kenaikan, harga timah akan menghadapi level Resistance di 19.850 dollar dan 20.050 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang