Tanda peringatan telah muncul, para pengamat telah melihat pasar minyak bisa berbelok di tikungan. Pertama, perusahaan minyak A.S. sedang mengumpulkan inventarisasi sumur bor yang siap untuk berproduksi. Terlebih lagi, naiknya perputaran output dari Nigeria dan Libya yang menyebabkan pasar mencari tempat baru untuk tambahan persediaan ini.
Jadi, sekali lagi, volume minyak yang ditahan di laut di kapal tanker meningkat, namun indikator lain bahwa penurunan produksi oleh anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) belum mengakhiri kekenyangan global yang seharusnya tidak terjadi. Tapi dipasaran bebas jauh dari bullish, dan data dari perusahaan pelacak kargo Kpler SAS menunjukkan jumlah barel yang yang masih berada di kapal, setelah sebelumnya sempat anjlok pada bulan Maret dan April, saat ini mulai kembali pada tingkat persediaan di bulan Januari.
Selasti Panjaitan/ VMN/VBN/ Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang
