Emiten baru yang ke 548 yaitu PT Hartadinata Abadi Tbk sebagai produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi, pada hari rabu (21/06/2017) telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham HRTA. Saat pembukaan di awal sesi, saham ini meningkat 50% dari harga penawaran dan diburu banyak investor.
Pada saat pembukaan perdagangan HRTA mencapai level Rp 450 atau naik mencapai 50% dari harga yang ditawarkan 300. Namun diakhir sesi pertama transaksi ditutup pada level 362 dan terus menurun hingga ke posisi 330 jelang akhir perdagangan sesi kedua atau naik sekitar 30% dengan volume transaksi mencapai 2,4 juta lot saham.
Dari proposal yang diajukan perseroan sebelum IPO. total saham yang ditawarkan HRTA kepada publik sebanyak 1.105.262.400 (satu milyar seratus lima juta dua ratus enam puluh dua ribu empat ratus) lembar saham atau 24% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor HRTA yang keseluruhannya merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Dari penawaran umum saham perdana ini HRTA menargetkan perolehan dana sebesar Rp 330 miliar. Menurut Sandra Sunanto selaku Direktur Utama HRTA mengatakan, hasil dana yang diperoleh dari IPO ini rencananya akan digunakan separuhnya untuk membayar pinjaman modal kerja. Sisanya digunakan untuk modal kerja yakni 42 persen untuk pembelian bahan baku, 6 persen untuk pembelian mesin dan 2 persen untuk pembentukan dan penerapan aplikasi sistem e-commerce.
Mengenal bisnis perseroan, HRTA sebagai salah satu pemain utama dalam industri perhiasan emas Indonesia dari hulu ke hilir yang dimulai dari pabrik, penjualan grosir, juga penjualan eceran. Produk perhiasan perseroan biasa dikenal perhiasan dengan logo mahkota dan huruf HA ditengahnya.
Herwantoro/ VMN/VBN/ Journalist Vibiznews.com Editor: Asido Situmorang