Di tengah perdagangan sesi Eropa hari Kamis (22/6) bursa saham kawasan tersebut masih berada di zona merah oleh sentimen penurunan harga minyak mentah dunia. Anjloknya bursa saham sejak sesi Asia memberikan sentimen positif bagi kurs yen Jepang yang menjadi kurs safe haven di saat perdagangan aset beresiko dihiraukan.
Selain anjloknya bursa saham global, posisi nilai imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang menurun terus menjadi tenaga kuat untuk yen lanjutkan rally hingga akhir sesi Amerika. Apalagi posisi harga minyak mentah yang tidak kunjung rebound menekan terus yield obligasi AS tersebut.
Pergerakan pair USDJPY sesi Eropa (15:30:21 WIB) bergerak negatif setelah dibuka lebih rendah dari perdagangan sebelumnya di posisi 111.35 awal perdagangan sesi Asia (07.00 WIB), USDJPY kini berada di posisi 111.03 setelah sempat mencapai posisi tertinggi di 111.42.
Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal pair USDJPY berpotensi bergerak bearish jika posisi fundamental dollar AS semakin melemah oleh anjloknya imbal hasil obligasi negara Amerika Serikat yang juga dibayangi oleh rilis data klaim pengangguran.
Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang