Harga kakao berjangka ICE Futures pada akhir perdagangan Kamis dinihari (29/06) ditutup naik. Kenaikan harga kakao terdukung pelemahan dollar AS.
Dolar AS merosot ke level terendah sejak November karena yen Jepang menguat dan euro mencapai level tertinggi satu tahun ketika Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengisyaratkan bahwa stimulus dapat dipangkas tahun ini.
Melemahnya dolar AS membuat komoditas kakao yang berbasis dolar ini menjadi lebih murah dalam mata uang lainnya.
Di akhir perdagangan harga kakao berjangka kontrak September 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan kenaikan. Harga komoditas tersebut ditutup naik sebesar 21 dollar atau 1,13 persen pada posisi 1.884 dollar per ton.
Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate Q1 Final AS yang diindikasikan melemah. Jika terealisir akan menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terealisir. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menembus level Resistance pada posisi 2.035 dollar. Jika level Resistance tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.085 dollar. Sedangkan level Support yang akan ditembus jika terjadi penurunan ada pada 1.835 dollar dan 1.785 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang