Harga Emas Naik Terbantu Pelemahan Dollar AS; Penguatan Ekonomi Berpotensi Menekan

802

Harga Emas naik pada akhir perdagangan Selasa dinihari (18/07) setelah dollar AS merosot ke posisi terendah multi bulan terbebani data yang menunjukkan lemahnya inflasi A.S. dan berkurangnya prospek kenaikan suku bunga.

Harga emas spot LLG naik 0,48 persen menjadi $ 1,234.50 per ons.

Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Agustus ditutup pada $ 1.233,70 per ons.

Inflasi A.S. yang lemah dan angka permintaan domestik baru-baru ini merongrong argumen untuk Federal Reserve A.S. untuk menaikkan suku bunga, dengan para pedagang mengurangi proyeksi mereka untuk kemungkinan kenaikan di bulan Desember.

Dollar A.S. mengalami kerugian pada level terendah 10 bulan terhadap sekeranjang mata uang pada hari Senin karena investor optimis terhadap data Tiongkok dengan menguatkan ke posisi leverage seperti dolar Australia dan mata uang berimbal hasil tinggi lainnya.

Sebuah pelemahan dollar AS mendukung emas karena komoditas yang dihargakan dalam dolar lebih murah bagi investor yang memiliki mata uang lainnya.

Perekonomian Tiongkok berkembang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua, membuat negara ini berada pada jalur yang nyaman untuk memenuhi target pertumbuhan 2017.

Di antara logam mulia lainnya, perak naik 1 persen menjadi $ 16,11 per ons, tertinggi dalam sepekan.

Platinum naik 1,29 persen pada $ 927,30 per ons setelah menyentuh level tertinggi dalam dua minggu di $ 925.60. Palladium naik 1,08 persen menjadi $ 867,18 per ons.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas bergerak naik jika pelemahan dollar AS berlanjut. Namun penguatan ekonomi global seperti di Tiongkok, dapat menekan harga emas. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 1,232.50-$ 1,230.50, namun jika harga bergerak naik akan menembusa kisaran Resistance $ 1,236.50-$ 1,238.50.

Freddy/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here