Dollar AS Merosot Terendah 2,5 Tahun; Kenaikan Suku Bunga AS Diragukan

1842

Dolar A.S. mencapai level terendah terhadap euro pada lebih dari 2,5 tahun pada akhir perdagangan Kamis dinihari (03/08) karena keraguan tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve tahun ini dan ekspektasi hawkish Bank Sentral Eropa.

Euro mencapai $ 1,1868, level tertinggi terhadap dolar sejak Januari 2015. Berbeda dengan risiko politik dan ketidakpastian kebijakan moneter yang telah mengganggu dolar, mata uang bersama telah menarik dukungan dari ekspektasi bahwa ECB pada akhirnya akan mulai menghapuskan pelonggaran kebijakannya.

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan bahwa dia menentang kenaikan suku bunga A.S. oleh bank sentral dan memperingatkan bahwa kenaikan lebih banyak dapat menghalangi pencapaian sasaran inflasi domestik 2 persen di The Fed, Market News International melaporkan pada hari Rabu.

Komentar Bullard memperkuat skeptisisme seputar kenaikan suku bunga Fed lainnya tahun ini, kata para analis. Ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang lain pada Desember lalu mencapai sekitar 48 persen, menurut alat FedWatch CME Group.

Sementara para pedagang menunggu laporan gaji non-fam payroll Juli, data ekonomi zona Eropa telah mendorong pandangan bahwa ECB berada di jalur menuju pengetatan kebijakan moneternya, yang dianggap sebagai skenario yang menguntungkan bagi euro.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam saingan utama, terakhir turun 0,30 persen pada 92,76. Dolar menguat tipis terhadap yen dan terakhir di 110,53 yen, melayang di atas level terendah enam minggu menyentuh level tertinggi 109,91 yen.

Kekuatiran perselisihan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat melihat nilai mata uang A.S. beberapa keuntungan awal terhadap saingan terkait komoditas seperti Selandia Baru dan dolar Kanada.

Dolar terakhir naik 0,12 persen terhadap dolar Kanada di C $ 1,257 setelah menyentuh level tinggi 1,5 minggu di C $ 1,2591.

Ketidakpastian hubungan A.S. dengan Venezuela juga menyebabkan mata uang terkait komoditas turun terhadap greenback.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan dollar AS berpotensi turun jika data ISM Non Manufacturing PMI Juli yang akan dirilis malam nanti, terealisir menurun.

Joel/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here