Harga Minyak WTI Turun 1 Persen, Laporan IEA Tekan Harga Pasar Dunia

433

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak turun 1 persen pada hari Rabu, melanjutkan penurunan Selasa setelah Badan Energi Internasional meragukan perdebatan beberapa bulan terakhir mengenai pengetatan pasar bahan bakar.

Harga minyak mentah Brent berada di $ 61,61 per barel pada 07:45 GMT, turun 60 sen, atau 1 persen dari penutupan terakhir mereka.

Minyak mentah tipe A.S. West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 55,14 per barel, turun 56 sen atau 1 persen.

Harga turun berarti bahwa harga minyak mentah sekarang turun sekitar 5 persen sejak mencapai tingkat tertinggi 2015 pada pekan lalu, mengakhiri rally 40 persen antara bulan Juni dan awal November.

Harga minyak mentah turun drastis setelah IEA meramalkan prospek suram untuk waktu dekat. Penurunan ini bisa dibilang diperburuk oleh aksi jual global di komoditas lain.

Badan Energi Internasional (IEA) pada hari Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyaknya sebesar 100.000 barel per hari (bpd) untuk tahun ini dan selanjutnya, menjadi sekitar 1,5 juta barel per hari pada tahun 2017 dan 1,3 juta barel per hari pada tahun 2018.

Laporan IEA bertentangan dengan laporan yang dikeluarkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak, yang sehari sebelumnya mengatakan bahwa pada tahun 2018 akan terjadi kenaikan permintaan minyak yang kuat.

American Petroleum Institute (API) mengatakan pada hari Selasa bahwa persediaan minyak mentah A.S. meningkat sebesar 6,5 juta barel dalam minggu sampai 10 November menjadi 461,8 juta.

Produksi minyak A.S telah meningkat lebih dari 14 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,62 juta bpd dan diperkirakan akan terus meningkat.

IEA juga mengatakan bahwa produksi non-OPEC akan menghasilkan 1,4 juta bph produksi tambahan pada 2018.

Prospek IEA menekan OPEC untuk terus menahan output guna mempertahankan harga minyak mentah, dimana penghasilan dari minyak mentah merupakan sumber penghasilan utama bagi banyak anggotanya.

OPEC dan beberapa produsen non-OPEC termasuk Rusia telah menahan produksi tahun ini untuk menyelesaikan tahun-tahun kelebihan pasokan.

Kesepakatan itu berakhir pada Maret 2018 namun OPEC akan bertemu pada 30 November untuk membahas kebijakan, dan diharapkan dapat menyetujui perpanjangan pemotongan tersebut.

Selasti Panjaitan/VMN/VBN/Senior Analyst Stocks-Vibiz Research Center
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here